Praktik Penulisan Catatan Butir dan Penjelasan Hasil Akreditasi (PHA)
TUGAS ASESOR DALAM PENULISAN CATATAN PERBUTIR DAN PHA
- Dalam kegiatan Visitasi, Asesor bekerja layaknya “Wartawan, Reporter, atau Jurnalis,” yang bertugas untuk memotret performance satuan pendidikan
- Tim Asesor mencatat secara detil semua temuan yang paling “penting” dan “menarik” untuk disampaikan ke stakeholders satuan pendidikan yang divisitasi
YANG PENTING DICATAT DAN DITULIS TIM ASESOR
- Asesor A dan Asesor B, masing-masing membuat catatan per butir
- Catatan dibuat berdasarkan alasan mencentang atau tidak
- mencentang indikator
- Asesor A dan Asesor B berdiskusi untuk membuat catatan
- tim/kelompok di setiap butir
- Catatan Tim Asesor/kelompok di setiap butir menjadi bahan untuk merumuskan Penjelasan Hasil Akreditasi (PHA) dalam setiap komponen
PENULISAN PHA BERDASARKAN KOMPONEN
NO |
KOMPONEN |
BUTIR |
1 |
Stimulasi Pendidik Pada Aspek Nilai Agama dan Moral |
1, 2,3 |
2 |
Stimulasi Pendidik Pada Aspek Fisik Motorik |
4,5,6 |
3 |
Stimulasi Pendidik Pada Aspek Kognitif |
8,9,10 |
4 |
Stimulasi Pendidik Pada Aspek Bahasa |
11, 12, 13 |
5 |
Stimulasi Pendidik Pada Aspek Sosial Emosional |
14, 15,16,17 |
6 |
Fasilitasi Pendidik Dalam Proses Pembelajaran |
18, 19, 20, 21, 22 |
7 |
Fasilitasi Satuan Pendidikan Untuk Layanan Belajar Inovatif dan Pengembangan Profesionalitas PTK |
23, 25 |
8 |
Keamanan dan lingkungan |
7 |
9 |
Dukungan Orang tua |
24 |
10 |
Membiasakan Perilaku Hidup Sehat |
26 |
PENULISAN CATATAN PER BUTIR DALAM VISITASI
- Catatan diberikan untuk setiap butir pernyataan dalam IPV oleh Asesor A, Asesor B, dan Kelompok (Tim Asesor)
- Catatan menunjukkan temuan yang paling “penting” dan “menarik” saat visitasi
- Catatan menggambarkan alasan penilaian terhadap indikator-indikator dari butir pernyataan dalam IPV (misalnya; mengapa asesor mencentang 2 indikator, tidak keseluruhan indikator)
- Catatan dibuat berdasarkan data yang diperoleh (dokumen, foto, video, wawancara, hasil observasi, website, media sosial, dan sumber data lainnya)
- Catatan menggunakan struktur kalimat yang lengkap (SPOK)
- Catatan menggunakan bahasa yang komunikatif, mudah dipahami, dan ringkas
- Catatan memakai ejaan dan tanda baca yang benar
Catatan perbutir berisi alasan Asesor mencentang atau tidak mencentang indikator. Catatan perbutir berupa fakta yang ditemukan bukan memindahkan tulisan dari pernyataan di instrumen
PENULISAN PHA DALAM VISITASI
- Asesor A dan B berdiskusi untuk menyusun Penjelasan Hasil Akreditasi (PHA) berdasarkan hasil penilaian terhadap kinerja satuan pada saat pelaksanaan visitasi
- PHA dirumuskan berdasarkan temuan yang paling “penting” dan “menarik”
- Rumusan PHA berisi solusi terhadap persoalan/tantangan yang dihadapi satuan pendidikan dalam mewujudkan performa
- Rumusan PHA bisa juga berupa penguatan terhadap capaian satuan pendidikan dalam mempertahankan atau meningkatkan performa
- Penulisan PHA disampaikan dengan menggunakan kaidah bahasa yang baik, ringkas, dan mudah dipahami
- Penulisan PHA menggunakan ejaan, tanda baca, dan struktur kalimat yang benar
KERANGKA PIKIR “CTR” DALAM PHA
Capaian dalam Penulisan Penjelasan Hasil Akreditasi (PHA), Tim Asesor menggunakan kerangka berpikir CTR, yakni:
- Capaian: menunjukkan capaian satuan pendidikan yang paling penting dan menarik dalam mewujudkan performa
- Temuan: menjelaskan masalah/tantangan/peluang/hal yang penting dan menarik terkait dengan performa satuan pendidikan yang ditemukan ketika visitasi
- Rekomendasi: rekomendasi/saran pada satuan pendidikan berdasarkan catatan/temuan Tim Asesor ketika melakukan visitasi. Rekomendasi harus dibuat secara spesifik, terukur, sesuai kondisi objektif dan kebutuhan satuan untuk mewujudkan performa pelayanan pendidikan yang lebih baik
PENULISAN TEMUAN HASIL VISITASI
- Merupakan catatan temuan yang diberikan pada Asesi dan arsip BAN-PDM
- Dibacakan saat penutupan visitasi
- Ditanda tangani oleh Asesor dan Asesi
- Berisi masalah/tantangan/peluang/hal yang penting dan menarik terkait dengan performa satuan pendidikan yang ditemukan ketika visitasi
- Pastikan catatan temuan hasil visitasi tidak mengarah pada nilai/status akreditasi satuan
MEMAKNAI HASIL AKREDITASI
- Memberikan informasi hasil penilaian akreditasi (status akreditasi dan PHA) sebagai umpan balik/masukan (feedback) pada Asesi
- Memberikan informasi capaian kinerja Asesi kepada pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya
- Hasil penilaian akreditasi tidak hanya untuk menilai Asesi, namun juga digunakan untuk memberikan solusi atas tantangan yang dihadapi
- Melalui Tim Asesor, negara hadir tidak hanya sebagai penilai, melainkan juga memberi solusi sesuai kebutuhan Asesi dalam meningkatkan mutu Hasil akreditasi memberikan penjaminan mutu secara nyata dari Asesi terkait kualitas pelayanan pendidikan kepada stakeholder
CONTOH PENULISAN CATATAN PERBUTIR
CATATAN IPV PAUD BUTIR 4
Butir |
Indikator |
Teknik Penggalian Data |
Butir 4: Pendidik menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik kasar |
Indikator pembelajaran dalam menstimulasi kemampuan motorik kasar anak, antara lain:
|
Asesor mengamati secara langsung:
|
CATATAN BUTIR 4 PAUD MELATI
CATATAN IPV PAUD BUTIR 5
Butir |
Indikator |
Teknik Penggalian Data |
Butir 5: Pendidik menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik halus |
Indikator pembelajaran dalam menstimulasi kemampuan motorik halus anak, antara lain:
|
Asesor mengamati secara langsung: Pendidik menstimulasi motorik halus anak melalui: memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya; mencoret-coret/ menggambar/melukis; menyusun balok/ puzzle/benda lainnya; meremas/membentuk/menggunting/merobek; menggunakan alat tulis dengan luwes dan tepat (posisi jempol, telunjuk dan jari tengah menggenggam pensil)
|
CATATAN BUTIR 5 PAUD MELATI
Catatan: meskipun ditemukan bukti pendidik telah menstimulasi tapi karena metodenya tidak sesuai konsep PAUD, maka tidak dicentang
CONTOH PENULISAN PHA
Singkat, Padat, Jelas, Terukur Tanpa Mengorbankan Konten (Tidak ada Batasan Jumlah Kata)
CONTOH PERUMUSAN PHA PAUD MELATI
KOMPONEN 2: Stimulasi Pendidik Pada Aspek Fisik Motorik
Nomer Butir |
Catatan Butir |
PHA (CTR) |
Butir 4: Pendidik menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik kasar |
Setiap pagi guru mengajak anak untuk melakukan senam sehingga gerakan menekuk dan meregang, memutar, melompat, berjalan, berlari terstimulasi melalui kegiatan senam. Guru juga mengajak anak untuk bermain bola kecil sehingga kemampuan berlari, melempar terstimulasi. |
Guru menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motoric kasar dalam berbagai gerakan fisik yang bervariasi melalui kegiatan senam, yang meliputi gerakan fisik yang melatih keterampilan dan kelenturan anggota tubuh serta kemampuan fisik lainnya yang potensial untuk dilatih dan dikembangkan lebih lanjut. Guru menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik halus secara bervariasi dengan memfasilitasi anak-anak untuk melakukan antara lain kegiatan yang memerlukan keterampilan, kelelitian (contoh menggunting berbagai jenis kertas), dan kreativitas (contoh: origami dan bermain balok). Guru menstimulasi kebiasaan perilaku hidup sehat yang meliputi antara lain kegiatan: mencuci tangan,menggosok gigi dan pembiasaan untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Diperoleh temuan, bahwa guru masih menstimulasi penggunaan alat tulis dalam mengisi LKS secara drilling, tidak sesuai dengan konsep pembelajaran PAUD. Dari sisi Kesehatan, belum ditemukan stimulasi pembiasaan perilaku hidup sehat yang sesuai dengan prokes untuk covid-19. Disarankan guru melakukan stimulasi pembelajaran menggunakan alat tulis melalui berbagai kegiatan main seperti antara lain: mewarnai. melukis, menggambar bebas. Disarankan guru melakukan stimulasi perilaku hidup sehat terutama dalam penanganan covid-19 sesuai dengan prokes yang baku, antara lain: pemakaian masker, mencuci tangan dan menajaga jarak. |
Butir 5: Pendidik menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik halus |
Guru menstimulasi untuk menebalkan huruf, dan memfasiltasi anak untuk menggunakan alat tulis dalam mengisi LKS, sehingga stimulasi masih dilakukan secara drilling belum sesuai dengan konsep pembejaran di PAUD Guru memfasilitasi anak untuk menggunting dengan berbagai kertas, serta memfasiltasi anak bermain balok sehingga terstimulasi juga anak untuk memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yang lain |
|
Butir 6: Pendidik menstimulasi anak untuk mengenal dan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) |
Kegiatan mencuci tangan dilakukan setiap akan berkegiatan, praktik menggosok gigi dilakukan seminggu sekali, tempat sampah disediakan oleh guru dan dibiasakan untuk membuang sampah. Tidak ditemukan standar penanganan covi-19. |
CONTOH PERUMUSAN PHA PAUD MELATI
KOMPONEN 3: Stimulasi Pendidik Pada Aspek Kognitif (Butir 8, 9, dan 10)
Nomer Butir |
Catatan Butir |
PHA (CTR) |
8. Pendidik menstimulasi kemampuan anak dalam proses pemecahan masalah |
Pendidik memberikan kegiatan main berupa kegiatan menjodohkan dalam bentuk LK dan mewarnai gambar yang telah ditentukan warnanya oleh pendidik, sehingga anak tidak diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi |
Guru menstimulasi anak untuk berfikir logis melalui kegiatan rekonstruksi bentuk melalui permainan puzzle. Guru juga berhasil menstimulasi anak-anak untuk mengenal bentuk dan warna, serta memahami persamaan dan perbedaan Guru menstimulasi kemampuan anak-anak untuk berfikir simbolis dengan menginisiasi mereka untuk membuat karya obyek tertentu dengan memanfaatkan berbagai warna dan membuat berbagai bentuk kerajinan kertas origami. Diperoleh temuan bahwa pendidik menstimulasi kegiatan main tanpa memberi kesempatan anak untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya Demikian pula, belum terlihat stimulasi guru pada konsep hubungan sebab akibat dan klasifikasi berdasarkan ukuran. Temuan lainnya adalah pendidik mengenalkan konsep bilangan dan huruf secara abstrak menggunakan LKS sehingga anak kesulitan memahami konsep tersebut secara nyata dalam kegiatan anak Disarankan pendidik menstimulasi anak untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi melalui berbagai kegiatan main dengan menggunakan alat dan bahan di lingkungan sekitar sesuai dengan minat anak. Pendidik dapat juga menstimulasi anak untuk mengenal konsep hubungan dan/ kegunaannya (contoh: sendok untuk makan, pensil untuk menulis). Pendidik juga disarankan untuk menstimulasi anak mengklaisifkasikan ukuran dengan menggunakan benda yang ada disekitarnya misalkan mengelompokkan daun atau batu yang ukurannya sama. Pendidik disarankan menstimulasi hubungan sebab-akibat dengan berbagai kegiatan langsung atau kasus (contoh: mengajak anak untuk memperhatikan tanaman yang tidak disiram, atau gigi yang tidak digosok). Pendidik juga disarankan menstimulasi konsep bilangan dan huruf menggunakan berbagai media secara langsung misalkan kartu huruf, karta angka, atau benda- benda yang memiliki huruf dan angka. |
9. Pendidik menstimulasi kemampuan anak untuk berfikir logis,kritis,dan kreatif. |
Melalui kegiatan menempel, bermain puzzle, mewarnai bentuk; anak-anak distimulasi untuk mengenal bentuk dan warna. Anak juga menjadi paham persmaan dan perbedaan. Belum terlihat stimulasi pada konsep menghubungkan dan sebab akibat dan klasifikasi berdasarkan ukuran |
|
10. Pendidik menstimulasi kemampuan anak untuk berfikir simbolis |
Pendidik telah mengenalkan konsep bilangan dan huruf namun menggunakan LKS sehingga anak tidak memahami konsep secara nyata dalam kegiatan anak. Anak-anak membuat karya dengan mencetak telapak tangan dengan berbagai warna dan membuat bentuk ular dari kertas origami. Terdapat dokumen hasil karya anak dengan berbagai ragam bentuk. |
CONTOH PERUMUSAN PHA PAUD MELATI
KOMPONEN 2: Stimulasi Pendidik Pada Aspek Fisik Motorik
Nomer Butir |
Catatan Butir |
PHA (CTR) |
Butir 4: Pendidik menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik kasar |
Setiap pagi guru mengajak anak untuk melakukan senam sehingga gerakan menekuk dan meregang, memutar, melompat, berjalan, berlari terstimulasi melalui kegiatan senam. Guru juga mengajak anak untuk bermain bola kecil sehingga kemampuan berlari, melempar terstimulasi. |
Setiap pagi guru mengajak anak untuk melakukan senam sehingga gerakan menekuk dan meregang, memutar, melompat, berjalan, berlari terstimulasi melalui kegiatan senam. Guru juga mengajak anak untuk bermain bola kecil sehingga kemampuan berlari, melempar terstimulasi. Guru memfasilitasi anak untuk menggunting dengan berbagai kertas, serta memfasiltasi anak bermain balok sehingga terstimulasi juga anak untuk memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yang lain. Kegiatan mencuci tangan dilakukan setiap akan berkegiatan, gosok gigi dilakukan seminggu sekali, tempat sampah disediakan oleh guru dan dibiasakan untuk membuang sampah. Guru menstimulasi untuk menebalkan huruf, dan memfasiltasi anak untuk menggunakan alat tulis dalam mengisi LKS, sehingga stimulasi masih dilakukan secara drilling belum sesuai dengan konsep pembejaran di PAUD. Tidak ditemukan standar penanganan covi-19. Diharapkan stimulasi untuk mencoret menggunakan alat tulis dilakuka melalui berbagai kegiatan main seperti: melukis, menggambar bebas, membuat buku, menuliskan kegiatan yang dilakukan, kegitan yang bersifat drilling tidak lagi dilakukan. Penanganan standar covid-19 perlu dilakukan sesuai dengan aturan pemerintah setempat contohnya pemakaian masker, mencuci tangan dan menajaga jarak. |
Butir 5: Pendidik menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik halus |
Guru menstimulasi untuk menebalkan huruf, dan memfasiltasi anak untuk menggunakan alat tulis dalam mengisi LKS, sehingga stimulasi masih dilakukan secara drilling belum sesuai dengan konsep pembejaran di PAUD Guru memfasilitasi anak untuk menggunting dengan berbagai kertas, serta memfasiltasi anak bermain balok sehingga terstimulasi juga anak untuk memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yang lain |
|
Butir 6: Pendidik menstimulasi anak untuk mengenal dan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) |
Kegiatan mencuci tangan dilakukan setiap akan berkegiatan, gosok gigi dilakukan seminggu sekali, tempat sampah disediakan oleh guru dan dibiasakan untuk membuang sampah. Tidak ditemukan standar penanganan covi-19. |
CONTOH PERUMUSAN PHA PAUD MELATI
KOMPONEN 3: Stimulasi Pendidik Pada Aspek Kognitif (Butir 8, 9, dan 10)
Nomer Butir |
Catatan Butir |
PHA (CTR) |
8. Pendidik menstimulasi kemampuan anak dalam proses pemecahan masalah |
Pendidik memberikan kegiatan main berupa kegiatan menjodohkan dalam bentuk LK dan mewarnai gambar yang telah ditentukan warnanya oleh pendidik, sehingga anak tidak diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi |
Melalui kegiatan menempel, bermain puzzle, mewarnai bentuk anak-anak distimulasi untuk mengenal bentuk dan warna. Anak juga menjadi paham persamaan dan perbedaan, Anak-anak membuat karya dengan mencetak telapak tangan dengan berbagai warna dan membuat bentuk ular dari kertas origami. Terdapat dokumen hasil karya anak dengan berbagai ragam bentuk. Pendidik memberikan kegiatan main berupa kegiatan menjodohkan dalam bentuk LK dan mewarnai gambar yang telah ditentukan warnanya oleh pendidik, sehingga anak tidak diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi . Belum terlihat stimulasi pada konsep menghubungkan dan sebab akibat dan klasifikasi berdasarkan ukuran. Pendidik telah mengenalkan konsep bilangan dan huruf namun menggunakan LKS sehingga anak tidak memahami konsep secara nyata dalam kegiatan anak Pendidik diharapkan memberikan kesempatan pada anak untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi melalui berbagai kegiatan main dengan menggunakan alat dan bahan dilingkungan sekitar sesuai dengan minat anak. Pendidik diharpakan menstimulasi anak tentang sebab aibat dengan berbagai kegiatan ain secara langsung misalkan mengajak anak untuk memperhatikan jika tanaman tidak disiram, jika gigi tidak di gosok, dlll. Anak juga bisa diajak untuk mengklaisifkasikan ukuran dengan menggunakan benda yang ada disekitarnya misalkan mengelompokkan daun atau batu yang ukurannya sama,meronce manik yang memiliki ukuran yang sama dll. Guru juga diharpakn menstimulasi anak untuk mengenal konsep menghubungkan contohnya bisa melalui kegiatan untuk menghubungi benda dengan kegunaanya. Contoh sendok untuk makan,pensil untuk menulis. Konsep bilangan dan huruf distimulasi bukan melalui LK tetapi menggunakan berbagai media secara langsun misalkan kartu huruf, karta angka, benda-benda yang memiliki huruf dan angka. |
9. Pendidik menstimulasi kemampuan anak untuk berfikir logis,kritis,dan kreatif. |
Melalui kegiatan menempel, bermain puzzle, mewarnai bentuk anak-anak distimulasi untuk mengenal bentuk dan warna. Anak juga menjadi paham persmaan dan perbedaan. Belum terlihat stimulasi pada konsep menghubungkan dan sebab akibat dan klasifikasi berdasarkan ukuran |
|
10. Pendidik menstimulasi kemampuan anak untuk berfikir simbolis |
Pendidik telah mengenalkan konsep bilangan dan huruf namun menggunakan LKS sehingga anak tidak memahami konsep secara nyata dalam kegiatan anak. Anak-anak membuat karya dengan mencetak telapak tangan dengan berbagai warna dan membuat bentuk ular dari kertas origami. Terdapat dokumen hasil karya anak dengan berbagai ragam bentuk. |
Sumber: Pelatihan Asesor BAN PDM Tahun 2024
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
DOKUMEN ATAU BUKTI FISIK YANG DISIAPKAN SEKOLAH/MADRASAH, BUKTI PER BUTIR PADA AKREDITASI TAHUN 2024
DOKUMEN ATAU DOKUMENTASI YANG DISIAPKAN SEKOLAH/MADRASAH BUKTI PER BUTIR SESUAI PANDUAN AKREDITASI TAHUN 2024 Dokumen atau dokumentasi apa saja yang dapat digunakan untuk mencari
BUKTI FISIK DAN CONTOH DESKRIPSI KINERJA ASESOR (DKA) BAN PDM
Apa itu Deskripsi Kinerja Asesi? Deskripsi Kinerja Asesi merupakan penjabaran tentang kinerja layanan Anda sesuai dengan butir yang diukur. Dalam menjelaskan kinerjanya, Anda dapat me
MATERI SOSIALISASI AKREDITASI DAN KUMPULAN MATERI PELATIHAN AKREDITASI TAHUN 2024
Akreditasi Bukan Sekadar Branding Akreditasi adalah akuntabilitas publik. Satuan pendidikan sebagai lembaga layanan publik harus accountable kepada publik. Karena harus accountable
SK AUTOMASI AKREDITASI S-M 2024 Tahap 2
PENETAPAN KEDUA HASIL AUTOMASI AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN 2024KETUA BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PEND
INSTRUMEN AKREDITASI TAHUN 2024 DAN PANDUAN PANDUANNYA
Assalaamu'alaikum Wr. wbSahabat Akreditasi Berikut ini:1. Salinan Kepmen No. 246/O/2024 tentang Instrumen Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menenga
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM SEKOLAH YANG DICITA-CITAKAN
Model Kompetensi KS Perdirjen 7327/2023 1. Kompetensi Kepribadian Kemampuan Kepala Sekolah dalam menunjukkan kualitas diri melalui kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk be
IKLIM LINGKUNGAN BELAJAR
Kedudukan Iklim Lingkungan Belajar dalam Sekolah yang Kita Cita-Citakan (Kebijakan Kemendikbudristek) Beberapa aspek penting yang membentuk iklim sekolah, yaitu: Konse
Sekolah yang Kita Cita-Citakan
Uraian ini diharapkan dapat membantu semua pihak dalam memahami gambaran sekolah yang diperlukan untuk membangun kompetensi dan karakter anak-anak kita, sehingga dapat dijadikan aspiras
KENALI INSTRUMEN AKREDITASI DASMEN 2024
Instrumen akreditasi 2024 Asesmen kinerja satdik dalam menyediakan layanan yang berkualitas Bagi kami, satuan pendidikan menjadi berkualitas apabila terdapat perilaku/kondisi yang be
PENETAPAN KELULUSAN PESERTA PELATIHAN ASESOR BAN-PDM UNTUK PERANGKAT AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2024 TAHAP KEDUA
Keputusan Ketua Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah Nomor: 089/BAN-PDM/SK/2024 Tentang Penetapan Kelulusan Peserta Pelatihan A
Telaah dan Penggalian Data Instrumen Penilaian Prasyarat Akreditasi (PPA) PAUD
Penilaian Prassyarat Akreditasi (PPA) dan Klasifikasi Permohonan Akreditasi (KPA) Kebijakan Penilaian Prasyarat Akreditasi (PPA) dan Klasifikasi Permohonan Akreditasi (KPA)
KEBIJAKAN BAN PDM
Kebijakan Badan Akreditasi Nasional (BAN) PaudD Dsar dan Menengah (PDM) Oleh Totok Suprayitno (Ketua BAN PDM) Tujuan Pendidikan adalah Keberdayaan Anak di Masa Depan Apa
PENGUMUMAN HASIL AKREDITASI S/M TAHUN 2023 TAHAP 3
PENGUMUMAN HASIL AKREDITASI S/M TAHUN 2023 TAHAP 3 Masyarakat perlu memperoleh informasi tentang status dan peringkat akreditasi sekolah/madrasah. Untuk itu, BAN-S/M dan BAN-S/M
PENETAPAN KESATU HASIL AKREDITASI S/M TAHUN 2023.
Masyarakat perlu memperoleh informasi tentang status dan peringkat akreditasi sekolah/madrasah. Untuk itu, BAN-S/M dan BAN-S/M Provinsi perlu mengumumkan hasil akreditasi sekolah/madras
PENETAPAN HASIL AKREDITASI S/M TAHUN 2023.
Masyarakat perlu memperoleh informasi tentang status dan peringkat akreditasi sekolah/madrasah. Untuk itu, BAN-S/M dan BAN-S/M Provinsi perlu mengumumkan hasil akreditasi sekolah/madras
PENETAPAN HASIL AKREDITASI S/M TAHAP 1, 2, dan 3 TAHUN 2022.
PENGUMUMAN HASIL AKREDITASI S/M TAHUN 2022. RASIONAL Masyarakat perlu memperoleh informasi tentang status dan peringkat akreditasi sekolah/madrasah. Untuk itu, BAN-S/M dan BAN-S/M Pro
PENGUMUMAN HASIL AUTOMASI AKREDITASI S/M.
PENGUMUMAN HASIL AUTOMASI AKREDITASI S/M. Salah satu bentuk reformasi akreditasi yang telah diprogramkan oleh BAN-S/M adalah mengembangkan sistem monitoring dasbor (dashboard monitorin
Benteng Otanaha Gorontalo
IMRANTULULI.NET. Benteng Otanaha merupakan sebuah benteng yang terletak di atas bukit di Kelurahan Dembe 1, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo. Benteng ini d